TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Makalah
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Ilmu Pendidikan Islam
Dosen
Pengampu :
Disusun Oleh :
Fatmiyati 111647
Siti
Masrukhah 111648
Jayadi 111649
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
/ PAI
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia atau dengan
kata lain pendidikan merupakan suatau upaya untuk “memanusiakan” manusia.
Melalaui pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan “
sempurna” sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Pendidikan dapat mengubah manusia yang
tidak tau menjadi tau dan yang tidak baik menjadi baik. Begitu penting
pendidikan dalam islam sehingga merupakan suatu kewajiban perorangan.[1]
Rasulullah
bersabda:
Yang artinya “ menuntut ilmu itu diwajibkan
atas tiap orang islam” (HR. Ibnu Barri)
Disamping itu suatu pendidikan juga harus
disertai dengan tujuan yang pasti. Meskipun tujuan pendidikan yang sudah
direncana dan dijalankan terkadang tidak sesuai harapan. Apalagi tanpa tujuan
yang jelas, pasti akan terjadi sesuatu yang tidak terarah,bahkan salah langkah.
Di dalam islam sudah di tegaskan dalam Firman Allah
yang artinya
“ wahai orang – orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka ” ( QS. At – Tharim : 6 )
Dari
dalil diatas, dapat di simpulkan bahwa Allah menyuruh untuk menjaga diri kita
dan keluargara kita dari hal-hal yang membuat kita bisa dekat dengan api neraka.
Dalam hal ini, kita kaitkat dalam permasalahan pendidikan yang tidak terarah
tadi menjadi terarah, yang harus tau tujuan sebenarnya. Sehingga
dalam
makalah kali ini kami akan membahas dan mengupas tentang “Tujuan Pendidikan
Islam”.
2. Rumusan Masalah :
Dari permasalahan diatas kami rumuskan
beberapa masalah :
1. Apa tujuan pendidikan islam itu?
2. Bagaimana kita bisa
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
secara Terminologis, Epistemologis, dan Ontologis
Secara Terminologis, Tujuan adalah
arah, haluan, jurusan, maksud. Atau tujuan adalah sasaran yang akan
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan sesuatu kegiatan.
Atau menurut Zakiah Darajat, tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai
setelah suatu usaha atau kegiatan selesai.[1] Karena itu tujuan
pendidikan Islam adalah sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok
orang yang melaksanakan pendidikan Islam.[2]
Secara Epistemologis, Merumuskan
tujuan pendidikan merupakan syarat mutlak dalam mendefiniskan pendidikan itu
sendiri yang paling tidak didasarkan atas konsep dasar mengenai manusia, alam,
dan ilmu serta dengan pertimbangan prinsip-prinsip dasarnya. Hujair AH. Sanaky
menyebut istilah tujuan pendidikan Islam dengan visi dan misi pendidikan Islam.
Menurutnya, sebenarnya pendidikan Islam telah memiki visi dan misi yang ideal,
yaitu “Rohmatan Lil ‘Alamin”. Munzir Hitami berpendapat bahwa tujuan
pendidikan tidak terlepas dari tujuan hidup manusia, biarpun dipengaruhi oleh
berbagai budaya, pandangan hidup, atau keinginan-keinginan lainnya.[3]
Secara Ontologis : Dalam Islam,
hakikat manusia adalah makhluq ciptaan Allah. Sedangkan menurut tujuan umum
pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut
Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada
Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Sebagaimana dalam firman Allah SWT,
Artinya : ”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Q.S. Adz-Dzariyat: 56). Tujuan
akhir pendidikan Islam adalah terciptanya insan kamil. Menurut Muhaimin bahwa
insan kamil adalah manusia yang mempunyai wajah Qur’ani, tercapainya insan yang
memiliki dimensi religious, budaya dan ilmiah. Mencari hakekat pendidikan
adalah menelusuri manusia itu sendiri sebagai bagian pendidikan. Melihat
pendidikan dan prosesnya kepada manusia, sebetulnya pendidikan itu sendiri
adalah sebagai suatu proses kemanusiaan dan pemanusiaan. Istilah kemanusiaan
secara leksikal bermakna sifat-sifat manusia, berperilaku selayaknya perilaku
normal manusia, atau bertindak dalam logika berpikir sebagai manusia. Pemanusiaan
secara leksikal bermakna proses menjadikan manusia agar memiliki rasa
kemanusiaan, menjadi manusia dewasa, manusia dalam makna seutuhnya. Artinya dia
menjadi riil manusia yang mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara
penuh sebagai manusia. Banyak sekali sebetulnya apa yang dikemukakan oleh para
ahli muslim, tapi kesemuanya pada esensinya sama dengan di atas. Selain itu
bahwa pendidikan itu juga untuk menyempurnakan akhlaq manusia. Tugas pokok dan
fungsi tersebut adalah sebagai mandataris Tuhan (Khalifatullah Fi Al-Ardhi).
Imam Al-Gazali (w.1111 M) sebagaimana disimpulkan oleh Fathiyah Hasan
Sulaiman, pada dasarnya mengemukakan dua tujuan pokok pendidikan Islam:
1. Untuk mencapai
kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan; dan
2. Sekaligus untuk
mencapai kesempurnaan hidup manusia dalam menjalani hidup dan penghidupannya
guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Mengutip Sayyid Quth, bahwa
sesungguhnya tujuan pendidikan adalah untuk mewujudkan manusia yang yang baik (Al-Insan
Al-Shalih) yang sudah pasti bersifat universal dan sudah pasti diakui semua
orang dan semua aliran tanpa mempersoalkan di manapun negerinya dan apapun
agamanya. Ghozali
melukiskan tujuan pendidikan sesuai dengan pandangan hidupnya dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya, yaitu sesuai dengan filsafatnya, yakni memberi
petunjuk akhlak dan pembersihan jiwa dengan maksud di balik itu membentuk
individu-individu yang tertandai dengan sifat-sifat utama dan takwa. Dengan ini
pula keutamaan itu akan merata dalam masyarakat.
Menurut Al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :
1.
Tujuan yang berkaitan dengan
individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat,
tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki
untuk hidup di dunia dan di akhirat.
2.
Tujuan yang berkaitan dengan
masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam
masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
3.
Tujuan profesional yang berkaitan
dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi,
dan sebagai kegiatan masyarakat.[4]
Jadi kesimpulannya, pada
hakekatnya tujuan pendidikan Islam adalah :
1.
Membentuk manusia
beraqidah (Tarbiyah 'Aqidiyah)
2.
Membentuk manusia
beraklak mulia (Tarbiyah Khuluqiyah)
3.
Membentuk manusia
berfikir (Tarbiyah Fikriyah)
4.
Membentuk manusia sehat
dan kuat (Tarbiyah Jismiyah)
B.
Asas, peranan dan Fungsi
1.
Asas. Oleh karena pendidikan Islam bersumberkan kepada Al-Quran
dan hadis, maka asas pokok pendidikan Islam
berasaskan kepada akidah, ibadat dan akhlak.
a. Asas Akidah. Pendidikan
Islam dibina berasaskan akidah Islam, yaitu akidah yang menumbuhkan keyakinan
kepada wujudnya Allah, menjelaskan dan menyatakan kepada muslimin tentang Rukun
Iman yang menjadi asas kepada akidah yang benar. Firman Allah yang
artinya :
"Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat
dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (karena) kamu menyuruh berbuat segala perkara
yang baik dan mencegah dari melakukan kemungkaran serta kamu pula beriman
kepada Allah". (QS. Ali Imran : 110)
b. Asas Ibadat. Beribadah
kepada Allah merupakan tujuan utama dalam hidup ini. Menyembah Allah berarti
memusatkan penyembahan kepada Allah semata-mata dengan menjalani dan mengatur
segala aspek kehidupan, lahir dan batin, jasmani dan rohani, baik dalam
kehidupan individu sebagai hamba-Nya maupun dalam hubungan sesama manusia
sebagai anggota masyarakat. Jadi untuk menghasilkan tujuan hidup ini, satu
daripada asas yang ditekankan dalam pendidikan Islam ialah asas ibadat, baik
berupa ibadat khusus ataupun ibadat umum. Firman Allah yang artinya : "Dan
tidak Aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku."
(QS. Adz-Dzariyat: 56)
c. Asas Akhlak. Mohd. Jawad
Ridha (1972) menyatakan, akhlak ialah sifat terpuji yang sepatutnya di
miliki oleh setiap orang. Sebuah masyarakat tidak akan maju sekiranya ia tidak
memiliki akhlak yang terpuji, karena akhlak yang terpuji bermaksud mendidik
manusia ke arah mencapai kemajuan dalam kehidupan. Dalam konteks ini,
Al-Abrasyi (1969) menyatakan bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan
Islam. Puncak
akhlak yang mulia merupakan sasaran murni dari segala pendidikan. Firman Allah
yang artinya :
"Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasullullah itu suri teladan yang baik bagimu, bagi orang-orang yang
mengharapkan (rahmat) Allah dan keselamatan di hari kiamat dan banyak menyebut
Allah".
(QS. Al- Azhab: 21)
Sabda Rasulullah s.a.w yang artinya :
"Sesungguhnya
diutuskan aku untuk menyempurnakan akhlak." [6]
Dalam
literarur lain, menurut Darajat bahwa pendidikan Islam berlandaskan pada tiga
hal berikut: Al-Qur’an, Al-Sunnah dan Ijtihad. Al-Nahlawi sependapat bahwa
Al-Qur’an, dan al-Sunnah sebagai asas pokok pendidikan Islam. Karena nyata
sekali bahwa di masa rasul dan sahabat, pendidikan sangat tergantung dengan
ajaran Al-Qur’an. Terlebih ketika ‘Aisyah menegaskan, sesungguhnya akhlak rasul
itu adalah Al-Qur’an. Hal ini seperti penjelasan ayat berikut:
Artinya: ”Dan tiadalah yang
diucapkan itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu
tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”. (QS.53: 3-4)
Demikian pula, al-Sunnah juga sebagai asas pendidikan
Islam, karena ia menjelaskan Al-Qur’an. Penjelasan ini diantaranya terdapat pada ayat berikut:
Artinya: Dan Kami turunkan kepadamu
Al-Qur’an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan
kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. (QS. 16: 44).
Yaljan dalam nukilan Djumransyah menyatakan bahwa asas
pendidikan Islam terdiri dari Al-Qur’an, dan sunnah yang diperluas dengan ijma’, qiyas, masalih
al-Mursalah, shadh al-Dhari’ah, ‘urf dan istihsan. [7]
Menurut
Sa’id Ismail Ali, asas/ dasar pendidikan Islam terdiri atas enam macam, yaitu
Al-Qur’an, Sunnah, Qaul Al-Shahabat, Masalih Al-Mursalah, Urf dan
pemikiran hasil ijtihad intelektual muslim.[8]
Dalam literatur lain, dikatakan bahwa dalam pendidikan
setidaknya ada enam asas yaitu :
1. Universalitas pendidikan Islam
Pendidikan
Islam bersifat universal (menyeluruh) dalam pandangan penumpuan, dan
tafsirannya terhadap alam semesta. Ia menekankan pandangan yang universal
antara jasmani dan rohani, antara jiwa dan raga, antara individu dan
masyarakat, dan antara dunia dan akhirat.
Pendidikan
Islam dengan ciri ini, membuka, mengembangkan, dan mendidik segala aspek
pribadi, kemampuan-kemampuan, dan potensi-potensi manusia serta mengembangkan
segala isi kehidupan dalam masyarakat dan meningkatkan kondisi budaya, sosial,
ekonomi, dan politik, serta ikut berperan serta dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang di hadapi masyarakat saat ini dan mempersiapkan mereka
untuk menghadapi tuntutan masa depan. Dengan demikian pendidikan Islam
mencakup pengembanan individual dan sosial secara menyeluruh.
2.
Keseimbangan
Pendidikan
Islam mewujudkan keseimbangan antara aspek-aspek pertumbuhan yang ada dalam
individu dan masyarakat, yang artinya pendidikan Islam juga mewujudkan
keseimbangan antara menjaga kebudayaan masa silam, tuntutan masa kini dan
kebutuhan masa silam, tanpa mengutamakan salah satu di antaranya. Artinya
pendidikan Islam tidak hanya mengungkit kejayaan masa lalu tanpa menghiraukan
permasalahan yang meliputi masyarakat muslim sekarang ini, dan juga tidak hanya
memenuhui tuntutan perkembangan sosial dan budaya masyarakat pada saat ini,
tanpa mempertimbangkan akibat-akibat yang muncul di masa yang akan datang, dan
demikin seterusnya.
3.
Kejelasan
Pendidikan
Islam sebagai mana layaknya ajaran Islam yang jelas, juga memiliki
konsep-konsep yang jelas, baik dari segi metode, kurikulum, sistem, dan
aspek-aspek lain dalam pendidikan. Kejelasan akan berpengaruh pada operasional Pendidikan
Islam, sehingga tujuan Pendidikan Islam dapat tercapai.
4.
Keselarasan
Pendidikan Islam tersusun secara organic antara
bagian-bagiannya tidak ada pertentangan di dalamnya. Sebab dengan berlandaskan
pada ajaran Islam, maka Pendidikan Islam harus berjalan dengan ketetapan-ketetapan
Allah. Berbeda dengan sistem pendidikan lain yang terkadang pencapaian tujuan
menjadi prioritas dari tujuan pendidikan tersebut, tanpa memperdulikan cara
pencapaiannya. Dalam Pendidikan Islam, tujuan harus dicapai dengan cara yang
sesuai dengan syariat-syariat Islam.
5.
Realisme dan dapat dilaksanakan
Pendidikan Islam berjalan dalam bingkai yang jelas dan
realistis terhadap kenyataan dalam masyarakat. Hanya saja, Pendidikan Islam
berpijak pada idealisme keislaman yang kadang disalah pahami oleh pihak
pelaksana Pendidikan Islam. Akibatnya idalisme Pendidikan Islam tersebut
dipandang sebagai lembaga yang mengutamakan nilai-nilai ukhrawi dan tidak
peduli dengan kenyataan yang ada. Tegasnya, Pendidikan Islam adalah pendidikan
yang berjalan seiring dengan perkembangan yang ada dalam masyarakat dan tetap
menjaga nilai-nilai keislaman sebagai landasan berpijaknya.
6.
Dinamis dan reponsif terhadap
perubahan
Pendidikan
Islam tidak beku dalam tujuan-tujuan, kurikulum dan metodenya, tetapi ia selalu
memperbaharui diri, dan berkembang. Ia memberi respon terhadap
kebutuhan-kebutuhan zaman dan tempat dan tuntutan-tuntutan perkembangan dan
problem sosial yang diakui oleh Islam dan digalakkannya dalam rangka
prinsip-prinsip dan ajaran-ajarannya. Begitu juga ia memberi respon terhadap
kepentingan individu dan masyarakat yang syariat Islam selalu memeliharanya dan
juga selalu memperbaharui diri dan berkembang.
Maka
jelas bahwa Pendidikan Islam tidak menutup mata terhadap perkembangan yang ada
di tengah masyarakat, termasuk perkembangan sains dan tekhnologi, hanya saja
Pendidikan Islam tidak larut dalam perkembangan yang nyata-nyata yang
bertentangan dengan syariat-syariat Islam.[9]
I.
Pembahasan
II. Kesimpulan
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa:
DAFTAR PUSTAKA
Muchtar,
Heri Jauhari. 2008. Fikih Pendidikan. Bandung: Rosda.
Achmadi.2005. Ideologi
Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar..
Tafsir,Ahmad.2005. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Rosda.
Rusn,Abidin.1998.Pemikiran AL-Ghozali
Tentang Pendidikan.Yogyakarta : Pustaka
Pelajar Offser
Abdul,Ali.1994. Perbandingan Pendidikan Islam.Jakarta:Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar