ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
(Berbagi
Pengetahuan Secara Aktiv)
Cara menarik untuk mengukur tingkat pengetahuan para peseria didik. Pada
saat yang sama, melakukan beberapa bangunan tim (team building).
Strategi tersebut bekerja dengan beberapa pelajaran dan dengan beberapa materi
pelajaran.
PROSEDUR
1.
Siapkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang
akan diajarkan:
• Kata-kata yang harus didefinisikan (Apakah
gerak itu? Bagaimana rumus menghitungnya?) Perbedaan antara besaran vektor (ada
arah) dan skalar contoh: besaran vektor: kecepatan, perpindahan; besaran
skalar: suhu, volume, dst. Perbedaan perpindahan dan jarak/ panjang lintasan;
kecepatan dan laju; dst. Menjumlahkan / menguraikan vektor secara grafis
2.
Mintalah para peserta didik
menjawab berbagai pertanyaan sebaik yang mereka bisa, baik dengan lesan maupun
tes tertulis.
3.
Kemudian, ajaklah mereka untuk
menghayati materi gerak dalam konteks kebesaran dan pengabdian kepada Allah. Doronglah
para peserta didik untuk lebih mendalami ihwal besaran gerak sebagai bahan
untuk memudahkan hidup.
4.
Kumpulkan kembali kelas penuh dan ulaslah jawaban-jawaban mereka dengan
memberikan bukti bahwa gerak dan berbagai macam persoalannya adalah bagian dari
kekuasaan Allah. Gunakan penjelasan tersebut sebagai tambahan mendasar yang
harus diinternalisasikan ke dalam diri pribadinya
VARIASI
1. Berilah masing-masing peserta didik sebuah
kartu indeks. Mintalah mereka menulis sebuah informasi yang mereka yakini
akurat mengenai materi pelajaran. Ajaklah para peserta didik itu bergerak,
dengan berbagi apa yang telah mereka tulis dalam kartu-kartu mereka. Doronglah
mereka untuk menulis informasi baru yang dikumpulkan dari peserta didik yang
lain, terutama yang berkaitan dengan pengalaman keagamaan mereka. Ketika
kelompok sudah penuh, ulaslah informasi yang dikumpulkan tersebut dan sekaligus
memanfaatkannya untuk menajamkan materi pelajaran sebagai bagian dari kekuasaan
dan kebesaran Tuhan.
2. Lebih baik pergunakan pertanyaan-pertanyaan campuran
antara dengan pertanyaan faktual.
INQUIRING MINDS WANT TO KNOW
(Membangkitkan
Rasa Ingin Tahu)
Teknik merangsang dan mendorong rasa ingin tahu peserta didik mengenai
topik atau persoalan.
PROSEDUR
1.
Berikan pertanyaan kepada kelas yang
dengan itu beberapa peserta didik tahu jawabannya. Inilah beberapa contoh
pertanyaan tersebut:
•
Mengapa kita harus mengetahui
gerak ?
• Bagaimana
menurut para ahli?
• Apakah gerak itu murni alami atau ada
peran dibalik gerak itu sendiri? Yaitu peran Allah?
•
Apa yang anda pikirkan,
seandainya tidak ada teori gerak
•
Apa yang menyebabkan sebuah benda
bergerak dan berjalan?
2.
Doronglah para siswa untuk berpikir
dan mencari jawabannya dengan bebas. Gunakan frase seperti "Pikirkanlah"
atau "cobalah".
3. Jangan memberi umpan balik dengan segera.
Terimalah semua hasil pikiran dari para siswa. Bentuklah keingintahuan tentang
jawaban yang "sebenarnya".
4. Gunakan pertanyaan sebagai petunjuk ke arah
apa yang sekiranya anda ajarkan. Sertakan jawaban terhadap pertanyaan anda
dalam presentasi anda. Anda hendaknya tahu bahwa para peserta didik lebih perhatian
daripada biasanya.
VARIASI
1. Pasangkan peserta didik dan mintalah mereka
membuat jawaban secara kolektif.
2. Sebagai ganti dari sebuah pertanyaan,
beritahukan apa yang harus mereka yakini dibalik materi atau teori tentang
gerak tersebut, misalnya. Dan ajarkan kepada mereka dengan oleh ketrampilan
intelektual (Intelectual Skill), mengapa mereka harus tahu tentang itu. Cobalah
membumbui pengantar ini dengan cara "membuat atraksi" terhadap sebuah
cerita atau fakta.
LEARNING STARTS WITH A QUESTION
(Belajar
Memulai Dengan Sebuah Pertanyaan)
Teknik merangsang peserta didik untuk bertanya tentang materi pelajaran,
tanpa penjelasan dari pengajar lebih dahulu.
PROSEDUR
1,
Distribusikan kepada peserta didik sebuah hand-out materi
pelajaran pilihan (Anda boleh menggunakan satu halaman dari satu buku teks dari
pada satu hand-out). Kunci pemilihan materi adalah kebutuhan untuk
merangsang pertanyaan bagi sebagian pembaca. Selebaran yang memberikan
informasi luas tapi kurang detil atau penjelasan yang dibatasi sangatlah
sesuai.
2. Suruhlah
peserta didik mempelajari selebaran tersebut dengan seorang teman. Mintalah pasangan
tersebut membuat pengertian hand-out sebanyak mungkin dan identifikasi
apa yang mereka tidak mengerti. Dengan memberi tanda dokumen dengan
pertanyaan-pertanyaan pada informasi yang tidak mereka mengerti. Doronglah
peserta didik memasukkan tanda tanya sebanyak mungkin yang mereka harapkan.
Jika waktu mengizinkan, bentuklah pasangan ke dalam kwartet dan berikan waktu
pada masing-masing mereka untuk saling membantu. Bagikan diagram yang
menggambarkan bagaimana gerak sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Para
peserta didik bekerja sama dengan seorang patner untuk memberi tinjauan dan
menentukan peratanyaan (Contoh: Apa pengertian gerak dengan macam-macamnya?
3.
Berkumpul lagi di kelas, dan jawab pertanyaan peserta didik dengan
tangkas. Anda mengajar dengan jawaban anda terhadap pertanyaan peserta dari
pada melalui sebuah "preset lesson" Atau jika anda ingin,
dengar seluruh pertanyaan dan kemudian ajarkan sebuah "preset
lesson", buatlah usaha khusus untuk merespon pertanyaan yang diajukan
peserta, baik yang berkaitan dengan substansi materi maupun substansi
keberagamaan. Kemudian, manfaatkan waktu dengan menyelipkan fakta materi dalam
konteks pemberdayaan potensi keberagamaan.
VARIASI
1.
Jika anda rasa bahwa peserta
didik anda tidak ingin mencoba memahami seluruh materi mereka sendiri, berikan
informasi yang mengorientasikan mereka atau beri mereka pengetahuan dasar yang
mereka butuhkan agar dapat menjawab pertanyaan mereka sendiri. Kemudian
didahului dengan beberapa kelompok belajar.
2.
Mulailah prosedur dengan belajar
sendiri daripada belajar dengan teman .
RECONNECTING
(Menghubungkan Kembali)
Mengaitkan kembali pelajaran tertentu dengan para peserta didik setelah
beberapa saat lewat di antara (sela) pelajaran.
PROSEDUR
1.
Ajaklah peserta didik kembali
pada pelajaran. Jelaskan kepada mereka kaitan antara materi yang akan
disampaikan dengan potensi agama
2.
Tentukan satu atau lebih dari
pertanyan-pertanyaan berikut ini kepada para peserta didik:
•
Apa saja yang masih anda
ingat tentang pelajaran terakhir kita? Apa saja yang masih bertahan dalam diri
anda?
•
Sudahkah anda
membaca/berpikir/melakukan sesuatu yang dirangsang oleh pelajaran terakhir
kita?
• Pengalaman menarik apa yang telah anda miliki
terkait dengan pokok bahasan tersebut?
•
Apa saja yang ada dalam
pikiran anda sekarang (misalnya, sebuah kekhawatiran) yang mungkin mengganggu
kelangsungan hidup, seandainya saja teori gerak tersebut tidak diperhatikan?
• Bagaimana perasaan anda hari ini? Setelah
menerima materi pelajaran tentang "Gerak?"
3.
Dapatkan respon dengan
menggunakan salah satu dari beberapa format, seperti sub-kelompok atau
pembicara dengan urutan panggilan berikutnya. (Lihat "Sepuluh Metode untuk
Mendapatkan Partisipasi Siswa Setiap Saat")
4. Hubungkan dengan topik berita atau fakta
yang masih ngetrend, untuk membangun karakter dan sekaligus internalisasi
kepada siswa.
VARIASI
1. Lakukan sebuah ulasan tentang pelajaran yang
telah lalu.
2.
Sampaikan dua pertanyaan,
konsep, atau sejumlah informasi yang tercakup dalam pelajaran dengan fakta
keberagamaan. Mintalah peserta didik untuk memberikan suara terhadap sesuatu
yang paling mereka sukai agar anda mengulas pelajaran tersebut. Ulaslah
pertanyaan, konsep, atau informasi yang jelas.
LEARNING STARTS WITH A QUESTION
(Belajar
Memulai Dengan Sebuah Pertanyaan)
Proses mempelajari sesuatu yang baru adalah lebih efektif jika peserta
didik tersebut aktif, mencari pola daripada menerima saja. Satu cara
menciptakan pola belajar aktif ini adalah merangsang peserta didik untuk
bertanya tentang mata kuliah mereka, tanpa penjelasan dari pengajar lebih
dahulu. Strategi sederhana ini merangsang untuk bertanya, kunci belajar.
PROSEDUR
1.
Distribusikan kepada peserta didik sebuah hand-out materi pelajaran
pilihan (Anda boleh menggunakan satu halaman dari satu buku teks dari pada satu
hand-out). Kunci pemilihan materi adalah kebutuhan untuk merangsang pertanyaan
bagi sebagian pembaca. Selebaran yang memberikan informasi luas tapi kurang
detil atau penjelasan yang dibatasi sangatlah sesuai. Sebuah grafik atau
diagram yang menarik menggambarkan beberapa disiplin ilmu mempakan pilihan yang
baik. Teks yang terbuka untuk interpretasi juga pilihan yang baik. Dengan
harapan untuk menimbulkan rasa ingin tahu.
2.
Suruhlah peserta didik mempelajari selebaran tersebut dengan seorang
teman. Mintalah pasangan tersebut membuat pengertian hand-out sebanyak mungkin
dan identifikasi apa yang mereka tidak mengerti. Dengan memberi tanda dokumen
dengan pertanyaan-pertanyaan pada informasi yang tidak mereka mengerti.
Doronglah peserta didik memasukkan tanda tanya sebanyak mungkin yang mereka
harapkan. Jika waktu mengizinkan, bentuklah pasangan ke dalam kwartet dan
berikan waktu pada masing-masing mereka untuk saling membantu. Seorang pengajar
fisika, misalnya membagikan diagram yang menggambarkan bagaimana energi
potensial berubah menjadi kinetik dengan menampilkan seorang penyelam sirkus
yang melompat dari ketinggian 50 kaki. Para peserta didik bekerja sama dengan
seorang patner untuk memberi tinjauan dan menentukan peratanyaan (Contoh:
Ketika energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Apa perbedaan mendasar
antara energi kinetik dengan potensial?).
3.
Berkumpul
lagi di kelas, dan jawab pertanyaan peserta didik dengan tangkas. Anda mengajar
dengan jawaban anda terhadap pertanyaan peserta dari pada melalui sebuah "preset
lesson" Atau jika anda ingin, dengar seluruh pertanyaan dan kemudian
ajarkan sebuah "preset lesson", buatlah usaha khusus untuk merespon
pertanyaan yang diajukan peserta.
VARIASI
1.
Jika anda rasa bahwa peserta didik anda tidak ingin mencoba memahami
seluruh materi mereka sendiri, berikan informasi yang mengorientasikan mereka
atau beri mereka pengetahuan dasar yang mereka butuhkan agar dapat menjawab
pertanyaan mereka sendiri. Kemudian didahului dengan beberapa kelompok belajar.
2.
Mulailah prosedur dengan belajar sendiri daripada belajar dengan teman .
PEER LESSON (Pelajaran
Teman Sebaya)
Ini adalah sebuah strategi yang mengembangkan "peer teaching"
dalam kelas yang menempatkan seluruh tanggungjawab untuk mengajar para peserta
didik sebagai anggota kelas.
PROSEDUR
1.
Bagilah kelas ke dalam sub
kelompok. Buatlah sub kelompok sebanyak topik yang diajarkan.
2.
Berikan masing-masing kelompok
sejumlah informasi, konsep atau keahlian untuk mengajar yang lain. Berikut
contoh topik:
•
Struktur sebuah paragraf efektif
•
Mekanisme dimensi psikologi
•
Memecahkan teka-teki matematika
•
Tipe penyebaran aids
Topik yang anda bagikan pada peserta
harus saling berhubungan.
3.
Mintalah setiap kelompok membuat cara presentasi atau mengajarkan
topiknya kepada sisa kelas. Sarankan agar menghindari ceramah atau membaca
laporan. Doronglah mereka agar membuat pengalaman belajar untuk peserta didik
seaktif mungkin.
4. Cobalah beberapa saran sebagai berikut:
• Sediakan
alat-alat visual
• Kembangkan
demonstrasi singkat
•
Gunakan contoh atau analogi untuk membuat poin mengajar
•
Libatkan peserta didik dalam diskusi, kuis, menulis tugas, bermain
peran, khayalan mental, atau studi kasus.
• Boleh
bertanya.
Sebagai contoh: Seorang pengajar
menugaskan mata pelajaran sosiologi untuk dikembangkan pada presentasi empat
isu pokok tentang pengawetan, Empat sub-grup dibentuk dan memilih butir-butir
untuk mengajar pada pembelajaran teman sebaya (peer teaching).
• Proses pengawetan : Permainan kuis Betui/ Salah tentang
pengawetan
•
Aspek fisik pengawetan : Satu
simulasi aspek pengawetan
•
Stereotipe pengawetan : Tugas tertulis yang dikerja-kan oleh peserta
didik tentang persepsi masya-rakat.
•
Kehilangan kebebasan : Satu latihan bermain peran yang melibatkan anak
kecil mendiskusikan isu-isu transisi demi orang tua.
5.
Berikan waktu yang cukup untuk
merencanakan dan mempersiapkan (bisa di kelas atau di luar kelas). Kemudian,
mintalah setiap kelompok mempresentasikan pelajaran mereka. Hargailah usaha
mereka.
VARIASI
1. Sebagai pengganti mengajar kelompok,
mintalah peserfa didik rnengajar yang lain secara pribadi atau dalam kelompok
kecil.
2. Biarkan peserta didik dalam memulai kelas
membaca tugas lebih dahulu sebelum mengajar.
JIGSAW LEARNING (Belajar Dengan Tehnik Jigsaw)
Jigsaw Learning merupakan sebuah teknik dipakai secara luas yang memiliki
kesamaan dengan teknik "pertukaran dari kelompok ke kelompok"
(group-to-group exchange) dengan suatu perbedaan penting: setiap peserta didik
mengajarkan sesuatu. Ini adalah alternatif menarik, ketika ada materi yang
dipelajari dapat disingkat atau "dipotong" dan di saat tidak ada
bagian yang harus diajarkan sebelum yang lain-lain. Setiap peserta didik
mempelajari sesuatu yang dikombinasi dengan materi yang telah dipelajari oleh
peserta didik lain, buatlah sebuah kumpulan pengetahuan yang bertalian atau
keahlian.
PROSEDUR
1.
Pilihiah materi belajar yang dapat dipisah menjadi bagian-bagian. Sebuah
bagian dapat disingkat seperti sebuah kalimat atau beberapa halaman. Contoh di
antaranya:
• Bagian-bagian ilmu pengetahuan
eksperimental.
• Daftar definisi yang perlu diuraikan.
2.
Hitunglah jumlah bagian belajar
dan jumlah peserta didik. Dengan satu cara yang pantas, bagikan tugas yang
berbeda kepada kelompok peserta yang berbeda. Contoh: Bayangkan sebuah kelas
terdiri atas 12 orang peserta. Anggaplah anda dapat membagi materi pelajaran
dalam tiga bagian, kemudian anda dapat membentuk kwartet, berikan tugas setiap
kelompok bagian 1, 2, 3. Mintalah kwartet atau "kelompok belajar" membaca,
mendiskusi, dan mempelajari materi yang ditugaskan kepada mereka.
3.
Setelah selesai, bentuklah kelompok "Jigsaw Learning".
Setiap kelompok ada seorang wakil dari masing-masing kelompok dalam kelas.
Seperti dalam contoh, setiap anggota masing-masing kwartet menghitung 1, 2, 3,
dan 4, Kemudian bentuklah kelompok peserta didik "Jigsaw Learning"
dengan jumlah sama. Hasilnya akan terdapat 4 kelompok yang terdiri dari 3 orang
(trio). Dalam setiap trio akan ada orang peserta yang mempelajari bagian 1, seorang
untuk bagian 2, dan seorang lagi bagian 3. Diagram berikut menunjukkan urutan.
Penjelasan semua kelompok;
Kelompok belajar:
Kelompok belajar kolaboratif:
1 1
3 3
2 2
Mintalah anggota kelompok "jigsaw" untuk mengajarkan materi
yang telah dipelajari kepada yang lain.
Kumpulkan kembali peserta didik ke kelas besar untuk
memberi ulasan dan sisakan pertanyaan guna memastikan pemahaman yang tepat.
VARIASI
1.
Berikan tugas baru, seperti
menjawab pertanyaan kelompok tergantung akumulasi pengetahuan anggota kelompok
jigsaw.
2.
Berikan tanggung jawab kepada
peserta didik yang lain guna mempelajari kecakapan daripada informasi kognitif.
Mintalah peserta didik mengajari peserta lain kecakapan yang telah mereka
pelajari.
EVERVOIME
1S A TEACHER HERE
(Setiap
Orang Adalah Guru)
Strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan
dan secara individual. Strategi ini memberi kesempatan kepada setiap
siswa/mashasiswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Dengan
strategi ini, siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam
pembelajaran secara aktif.
LANGKAH-LANGKAH
1. Bagikan
secarik kertas/kartu indeks kepada seluruh siswa/mahasiswa. Setiap siswa/
mahasiswa diminta untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi perkuliahan
yang sedang dipelajari di kelas (misalnya tugas membaca) atau sebuah topik
khusus yang akan didiskusikan di dalam kelas.
2. Kumpulkan
kertas/ acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap siswa/ mahasiswa.
Pastikan bahwa tidak ada siswa/ mahasiswa yang menerima soal yang ditulis
sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut
kemudian memikirkan jawabannya.
3. Minta
siswa/mahasiswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan
4. Setelah
jawaban diberikan, mintalah siswa/ mahasiswa lainnya untuk menambahkan.
5. Lanjutkan
dengan sukarelawan berikutnya.
Catatan:
(1) Kurnpulkan kertas tersebut.
Siapkan panelis yang akan menjawab pertanyaan tersebut. Bacakan setiap kertas
dan diskusikan. Gantilah panelis secara bergantian.
(2) Minta siswa/ mahasiswa untuk
menuliskan dalam kertas tersebut pendapat dan hasil pengamatan mereka tentang
materi per-kuliahan yang diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar