Sabtu, 02 Januari 2016

ACTIVE KNOWLEDGE SHARING



ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
(Berbagi Pengetahuan Secara Aktiv)
Cara menarik untuk mengukur tingkat pengetahuan para peseria didik. Pada saat yang sama, melakukan beberapa bangunan tim (team building). Strategi tersebut bekerja dengan beberapa pelajaran dan dengan beberapa materi pelajaran.

PROSEDUR
1.   Siapkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan:
      Kata-kata yang harus didefinisikan (Apakah gerak itu? Bagaimana rumus menghitungnya?) Perbedaan antara besaran vektor (ada arah) dan skalar contoh: besaran vektor: kecepatan, perpindahan; besaran skalar: suhu, volume, dst. Perbedaan perpindahan dan jarak/ panjang lintasan; kecepatan dan laju; dst. Menjumlahkan / menguraikan vektor secara grafis
2.      Mintalah para peserta didik menjawab berbagai pertanyaan sebaik yang mereka bisa, baik dengan lesan maupun tes tertulis.
3.      Kemudian, ajaklah mereka untuk menghayati materi gerak dalam konteks kebesaran dan pengabdian kepada Allah. Doronglah para peserta didik untuk lebih mendalami ihwal besaran gerak sebagai bahan untuk memudahkan hidup.
4.   Kumpulkan kembali kelas penuh dan ulaslah jawaban-jawaban mereka dengan memberikan bukti bahwa gerak dan berbagai macam persoalannya adalah bagian dari kekuasaan Allah. Gunakan penjelasan tersebut sebagai tambahan mendasar yang harus diinternalisasikan ke dalam diri pribadinya

VARIASI
1.       Berilah masing-masing peserta didik sebuah kartu indeks. Mintalah mereka menulis sebuah informasi yang mereka yakini akurat mengenai materi pelajaran. Ajaklah para peserta didik itu bergerak, dengan berbagi apa yang telah mereka tulis dalam kartu-kartu mereka. Doronglah mereka untuk menulis informasi baru yang dikumpulkan dari peserta didik yang lain, terutama yang berkaitan dengan pengalaman keagamaan mereka. Ketika kelompok sudah penuh, ulaslah informasi yang dikumpulkan tersebut dan sekaligus memanfaatkannya untuk menajamkan materi pelajaran sebagai bagian dari kekuasaan dan kebesaran Tuhan.
2.       Lebih baik pergunakan pertanyaan-pertanyaan campuran antara dengan pertanyaan faktual.
INQUIRING MINDS WANT TO KNOW
(Membangkitkan Rasa Ingin Tahu)
Teknik merangsang dan mendorong rasa ingin tahu peserta didik mengenai topik atau persoalan.

PROSEDUR
1.    Berikan pertanyaan kepada kelas yang dengan itu beberapa peserta didik tahu jawabannya. Inilah beberapa contoh pertanyaan tersebut:
       Mengapa kita harus mengetahui gerak ?
      Bagaimana menurut para ahli?
       Apakah gerak itu murni alami atau ada peran dibalik gerak itu sendiri? Yaitu peran Allah?
       Apa yang anda pikirkan, seandainya tidak ada teori gerak
      Apa yang menyebabkan sebuah benda bergerak dan berjalan?
2.       Doronglah para siswa untuk berpikir dan mencari jawabannya dengan bebas. Gunakan frase seperti "Pikirkanlah" atau "cobalah".
3.       Jangan memberi umpan balik dengan segera. Terimalah semua hasil pikiran dari para siswa. Bentuklah keingintahuan tentang jawaban yang "sebenarnya".
4.       Gunakan pertanyaan sebagai petunjuk ke arah apa yang sekiranya anda ajarkan. Sertakan jawaban terhadap pertanyaan anda dalam presentasi anda. Anda hendaknya tahu bahwa para peserta didik lebih perhatian daripada biasanya.
VARIASI
1.       Pasangkan peserta didik dan mintalah mereka membuat jawaban secara kolektif.
2.       Sebagai ganti dari sebuah pertanyaan, beritahukan apa yang harus mereka yakini dibalik materi atau teori tentang gerak tersebut, misalnya. Dan ajarkan kepada mereka dengan oleh ketrampilan intelektual (Intelectual Skill), mengapa mereka harus tahu tentang itu. Cobalah membumbui pengantar ini dengan cara "membuat atraksi" terhadap sebuah cerita atau fakta.




LEARNING STARTS WITH A QUESTION
(Belajar Memulai Dengan Sebuah Pertanyaan)
Teknik merangsang peserta didik untuk bertanya tentang materi pelajaran, tanpa penjelasan dari pengajar lebih dahulu.

PROSEDUR
1,   Distribusikan kepada peserta didik sebuah hand-out materi pelajaran pilihan (Anda boleh menggunakan satu halaman dari satu buku teks dari pada satu hand-out). Kunci pemilihan materi adalah kebutuhan untuk merangsang pertanyaan bagi sebagian pembaca. Selebaran yang memberikan informasi luas tapi kurang detil atau penjelasan yang dibatasi sangatlah sesuai.
2.    Suruhlah peserta didik mempelajari selebaran tersebut  dengan seorang teman. Mintalah pasangan tersebut membuat pengertian hand-out sebanyak mungkin dan identifikasi apa yang mereka tidak mengerti. Dengan memberi tanda dokumen dengan pertanyaan-pertanyaan pada informasi yang tidak mereka mengerti. Doronglah peserta didik memasukkan tanda tanya sebanyak mungkin yang mereka harapkan. Jika waktu mengizinkan, bentuklah pasangan ke dalam kwartet dan berikan waktu pada masing-masing mereka untuk saling membantu. Bagikan diagram yang menggambarkan bagaimana gerak sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Para peserta didik bekerja sama dengan seorang patner untuk memberi tinjauan dan menentukan peratanyaan (Contoh: Apa pengertian gerak dengan macam-macamnya?
3.  Berkumpul lagi di kelas, dan jawab pertanyaan peserta didik dengan tangkas. Anda mengajar dengan jawaban anda terhadap pertanyaan peserta dari pada melalui sebuah "preset lesson" Atau jika anda ingin, dengar seluruh pertanyaan dan kemudian ajarkan sebuah "preset lesson", buatlah usaha khusus untuk merespon pertanyaan yang diajukan peserta, baik yang berkaitan dengan substansi materi maupun substansi keberagamaan. Kemudian, manfaatkan waktu dengan menyelipkan fakta materi dalam konteks pemberdayaan potensi keberagamaan.
VARIASI
1.    Jika anda rasa bahwa peserta didik anda tidak ingin mencoba memahami seluruh materi mereka sendiri, berikan informasi yang mengorientasikan mereka atau beri mereka pengetahuan dasar yang mereka butuhkan agar dapat menjawab pertanyaan mereka sendiri. Kemudian didahului dengan beberapa kelompok belajar.
2.   Mulailah prosedur dengan belajar sendiri daripada belajar dengan teman .

RECONNECTING
(Menghubungkan Kembali)
Mengaitkan kembali pelajaran tertentu dengan para peserta didik setelah beberapa saat lewat di antara (sela) pelajaran.

PROSEDUR
1.      Ajaklah peserta didik kembali pada pelajaran. Jelaskan kepada mereka kaitan antara materi yang akan disampaikan dengan potensi agama
2.      Tentukan satu atau lebih dari pertanyan-pertanyaan berikut ini kepada para peserta didik:
        Apa saja yang masih anda ingat tentang pelajaran terakhir kita? Apa saja yang masih bertahan dalam diri anda?
        Sudahkah anda membaca/berpikir/melakukan sesuatu yang dirangsang oleh pelajaran terakhir kita?
        Pengalaman menarik apa yang telah anda miliki terkait dengan pokok bahasan tersebut?
        Apa saja yang ada dalam pikiran anda sekarang (misalnya, sebuah kekhawatiran) yang mungkin mengganggu kelangsungan hidup, seandainya saja teori gerak tersebut tidak diperhatikan?
        Bagaimana perasaan anda hari ini? Setelah menerima materi pelajaran tentang "Gerak?"
3.       Dapatkan respon dengan menggunakan salah satu dari beberapa format, seperti sub-kelompok atau pembicara dengan urutan panggilan berikutnya. (Lihat "Sepuluh Metode untuk Mendapatkan Partisipasi Siswa Setiap Saat")
4.       Hubungkan dengan topik berita atau fakta yang masih ngetrend, untuk membangun karakter dan sekaligus internalisasi kepada siswa.
VARIASI
1.       Lakukan sebuah ulasan tentang pelajaran yang telah lalu.
2.       Sampaikan dua pertanyaan, konsep, atau sejumlah informasi yang tercakup dalam pelajaran dengan fakta keberagamaan. Mintalah peserta didik untuk memberikan suara terhadap sesuatu yang paling mereka sukai agar anda mengulas pelajaran tersebut. Ulaslah pertanyaan, konsep, atau informasi yang jelas.

LEARNING STARTS WITH A QUESTION
(Belajar Memulai Dengan Sebuah Pertanyaan)
Proses mempelajari sesuatu yang baru adalah lebih efektif jika peserta didik tersebut aktif, mencari pola daripada menerima saja. Satu cara menciptakan pola belajar aktif ini adalah merangsang peserta didik untuk bertanya tentang mata kuliah mereka, tanpa penjelasan dari pengajar lebih dahulu. Strategi sederhana ini merangsang untuk bertanya, kunci belajar.
PROSEDUR
1.   Distribusikan kepada peserta didik sebuah hand-out materi pelajaran pilihan (Anda boleh menggunakan satu halaman dari satu buku teks dari pada satu hand-out). Kunci pemilihan materi adalah kebutuhan untuk merangsang pertanyaan bagi sebagian pembaca. Selebaran yang memberikan informasi luas tapi kurang detil atau penjelasan yang dibatasi sangatlah sesuai. Sebuah grafik atau diagram yang menarik menggambarkan beberapa disiplin ilmu mempakan pilihan yang baik. Teks yang terbuka untuk interpretasi juga pilihan yang baik. Dengan harapan untuk menimbulkan rasa ingin tahu.
2.  Suruhlah peserta didik mempelajari selebaran tersebut dengan seorang teman. Mintalah pasangan tersebut membuat pengertian hand-out sebanyak mungkin dan identifikasi apa yang mereka tidak mengerti. Dengan memberi tanda dokumen dengan pertanyaan-pertanyaan pada informasi yang tidak mereka mengerti. Doronglah peserta didik memasukkan tanda tanya sebanyak mungkin yang mereka harapkan. Jika waktu mengizinkan, bentuklah pasangan ke dalam kwartet dan berikan waktu pada masing-masing mereka untuk saling membantu. Seorang pengajar fisika, misalnya membagikan diagram yang menggambarkan bagaimana energi potensial berubah menjadi kinetik dengan menampilkan seorang penyelam sirkus yang melompat dari ketinggian 50 kaki. Para peserta didik bekerja sama dengan seorang patner untuk memberi tinjauan dan menentukan peratanyaan (Contoh: Ketika energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Apa perbedaan mendasar antara energi kinetik dengan potensial?).
3.       Berkumpul lagi di kelas, dan jawab pertanyaan peserta didik dengan tangkas. Anda mengajar dengan jawaban anda terhadap pertanyaan peserta dari pada melalui sebuah "preset lesson" Atau jika anda ingin, dengar seluruh pertanyaan dan kemudian ajarkan sebuah "preset lesson", buatlah usaha khusus untuk merespon pertanyaan yang diajukan peserta.
VARIASI
1.   Jika anda rasa bahwa peserta didik anda tidak ingin mencoba memahami seluruh materi mereka sendiri, berikan informasi yang mengorientasikan mereka atau beri mereka pengetahuan dasar yang mereka butuhkan agar dapat menjawab pertanyaan mereka sendiri. Kemudian didahului dengan beberapa kelompok belajar.
2.   Mulailah prosedur dengan belajar sendiri daripada belajar dengan teman .

PEER LESSON (Pelajaran Teman Sebaya)
Ini adalah sebuah strategi yang mengembangkan "peer teaching" dalam kelas yang menempatkan seluruh tanggungjawab untuk mengajar para peserta didik sebagai anggota kelas.
PROSEDUR
1.      Bagilah kelas ke dalam sub kelompok. Buatlah sub kelompok sebanyak topik yang diajarkan.
2.      Berikan masing-masing kelompok sejumlah informasi, konsep atau keahlian untuk mengajar yang lain. Berikut contoh topik:
    Struktur sebuah paragraf efektif
    Mekanisme dimensi psikologi
    Memecahkan teka-teki matematika
    Tipe penyebaran aids
Topik yang anda bagikan pada peserta harus saling berhubungan.
3.   Mintalah setiap kelompok membuat cara presentasi atau mengajarkan topiknya kepada sisa kelas. Sarankan agar menghindari ceramah atau membaca laporan. Doronglah mereka agar membuat pengalaman belajar untuk peserta didik seaktif mungkin.
4.       Cobalah beberapa saran sebagai berikut:
     Sediakan alat-alat visual
    Kembangkan demonstrasi singkat
    Gunakan contoh atau analogi untuk membuat poin mengajar
    Libatkan peserta didik dalam diskusi, kuis, menulis tugas, bermain peran, khayalan mental, atau studi kasus.
    Boleh bertanya.
Sebagai contoh: Seorang pengajar menugaskan mata pelajaran sosiologi untuk dikembangkan pada presentasi empat isu pokok tentang pengawetan, Empat sub-grup dibentuk dan memilih butir-butir untuk mengajar pada pembelajaran teman sebaya (peer teaching).
      Proses pengawetan    : Permainan kuis Betui/ Salah tentang pengawetan
      Aspek fisik pengawetan : Satu simulasi aspek peng­awetan
    Stereotipe pengawetan : Tugas tertulis yang dikerja-kan oleh peserta didik tentang persepsi masya-rakat.
   Kehilangan kebebasan : Satu latihan bermain peran yang melibatkan anak kecil mendiskusikan isu-isu transisi demi orang tua.
5.       Berikan waktu yang cukup untuk merencanakan dan mempersiapkan (bisa di kelas atau di luar kelas). Kemudian, mintalah setiap kelompok mempresentasikan pelajaran mereka. Hargailah usaha mereka.
VARIASI
1.       Sebagai pengganti mengajar kelompok, mintalah peserfa didik rnengajar yang lain secara pribadi atau dalam kelompok kecil.
2.       Biarkan peserta didik dalam memulai kelas membaca tugas lebih dahulu sebelum mengajar.
























JIGSAW LEARNING (Belajar Dengan Tehnik Jigsaw)
Jigsaw Learning merupakan sebuah teknik dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik "pertukaran dari kelompok ke kelompok" (group-to-group exchange) dengan suatu perbedaan penting: setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. Ini adalah alternatif menarik, ketika ada materi yang dipelajari dapat disingkat atau "dipotong" dan di saat tidak ada bagian yang harus diajarkan sebelum yang lain-lain. Setiap peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasi dengan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik lain, buatlah sebuah kumpulan pengetahuan yang bertalian atau keahlian.

PROSEDUR
1.   Pilihiah materi belajar yang dapat dipisah menjadi bagian-bagian. Sebuah bagian dapat disingkat seperti sebuah kalimat atau beberapa halaman. Contoh di antaranya:
        Bagian-bagian ilmu pengetahuan eksperimental.
        Daftar definisi yang perlu diuraikan.
2.       Hitunglah jumlah bagian belajar dan jumlah peserta didik. Dengan satu cara yang pantas, bagikan tugas yang berbeda kepada kelompok peserta yang berbeda. Contoh: Bayangkan sebuah kelas terdiri atas 12 orang peserta. Anggaplah anda dapat membagi materi pelajaran dalam tiga bagian, kemudian anda dapat membentuk kwartet, berikan tugas setiap kelompok bagian 1, 2, 3. Mintalah kwartet atau "kelompok belajar" membaca, mendiskusi, dan mempelajari materi yang ditugaskan kepada mereka.
3.   Setelah selesai, bentuklah kelompok "Jigsaw Learning". Setiap kelompok ada seorang wakil dari masing-masing kelompok dalam kelas. Seperti dalam contoh, setiap anggota masing-masing kwartet menghitung 1, 2, 3, dan 4, Kemudian bentuklah kelompok peserta didik "Jigsaw Learning" dengan jumlah sama. Hasilnya akan terdapat 4 kelompok yang terdiri dari 3 orang (trio). Dalam setiap trio akan ada orang peserta yang mempelajari bagian 1, seorang untuk bagian 2, dan seorang lagi bagian 3. Diagram berikut menunjukkan urutan.




Penjelasan semua kelompok;























 





Kelompok belajar:











 


Kelompok belajar kolaboratif:






 
      1                                                                         1                                                       
                                                  
                                                      3                                                                     3                                                                  
       2                                                                                    2
  







 








Mintalah anggota kelompok "jigsaw" untuk mengajarkan materi yang telah dipelajari kepada yang lain.
Kumpulkan kembali peserta didik ke kelas besar untuk memberi ulasan dan sisakan pertanyaan guna memastikan pemahaman yang tepat.

VARIASI
1.    Berikan tugas baru, seperti menjawab pertanyaan kelompok tergantung akumulasi pengetahuan anggota kelompok jigsaw.
2.    Berikan tanggung jawab kepada peserta didik yang lain guna mempelajari kecakapan daripada informasi kognitif. Mintalah peserta didik mengajari peserta lain kecakapan yang telah mereka pelajari.

EVERVOIME 1S A TEACHER HERE
(Setiap Orang Adalah Guru)
Strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberi kesempatan kepada setiap siswa/mashasiswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Dengan strategi ini, siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.
LANGKAH-LANGKAH
1.       Bagikan secarik kertas/kartu indeks kepada seluruh siswa/mahasiswa. Setiap siswa/ mahasiswa diminta untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi perkuliahan yang sedang dipelajari di kelas (misalnya tugas membaca) atau sebuah topik khusus yang akan didiskusikan di dalam kelas.
2.       Kumpulkan kertas/ acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap siswa/ mahasiswa. Pastikan bahwa tidak ada siswa/ mahasiswa yang menerima soal yang ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian memikirkan jawabannya.
3.       Minta siswa/mahasiswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan
4.       Setelah jawaban diberikan, mintalah siswa/ mahasiswa lainnya untuk menambahkan.
5.       Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.
Catatan:
(1) Kurnpulkan kertas tersebut. Siapkan panelis yang akan menjawab pertanyaan tersebut. Bacakan setiap kertas dan diskusikan. Gantilah panelis secara bergantian.
(2) Minta siswa/ mahasiswa untuk menuliskan dalam kertas tersebut pendapat dan hasil pengamatan mereka tentang materi per-kuliahan yang diberikan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar